Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mengungkap bahwa permasalahan terbesar di Sumatra Utara (Sumut) adalah narkoba. Hal itu bahkan dikeluhkan oleh Gubernur Sumut, Bobby Afif Nasution.
Gibran mengungkapkan, salah satu cara untuk mengatasi para pengguna narkoba bisa dilakukan dengan mengirimkan mereka ke pesantren. Bobby pun disarankan untuk menggandeng Persatuan Umat Islam (PUI).
"Tadi Pak Gubernur mengeluh masalah narkoba, ini PUI bisa digandeng ini Pak Gubernur. Mungkin ada Gubernur yang, Gubernur Jawa Barat yang mengirim anak-anak bandel ke barak, ini bisa dikirim ke pondok-pondok pesantrennya PUI mungkin," ucap Gibran, dalam sambutannya di Muktamar PUI sebagaimana disiarkan di akun YouTube resmi BP2MI, Kamis (15/5/2025) malam.
Menurut Gibran, PUI adalah organisasi masyarakat Islam terbesar. Dia memandang peran PUI sangat penting untuk dimanfaatkan dalam pembangunan kemajuan bersama.
"Tidak hanya di Sumut, tetapi juga (penting bagi kemajuan) seluruh Indonesia," tutur Gibran.
Di sisi lain, dia mengakui bahwa Sumut memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di luar Pulau Jawa, Sumut diharapkan dapat berkontribusi besar dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat melalui gerakan-gerakan ormas seperti PUI.
“Oleh sebab itu, saya mengapresiasi, menghargai dedikasi dan komitmen PUI selama ini dalam menjaga persatuan dan mendorong kemajuan bangsa,” ucap Gibran.
Gibran juga mengapresiasi berbagai pembangunan infrastruktur di Sumut yang bertujuan mendukung konektivitas dan kemajuan daerah. Sejak terakhir kali ke Sumut pada November 2024, dia mengaku sudah banyak yang dibangun hingga hari ini.
Gibran menyebutkan mulai dari pembangunan underpass Gatot Subroto di Medan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan akses lalu lintas dari Medan. Kemudian ada juga 28 Km jalan dan jembatan yang menghubungkan Nias Utara dan Nias Barat.
“Harapannya, semua ini dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan menjadi pendorong aktivitas ekonomi bagi kemakmuran bersama,” tukas Gibran.
