Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih karena polemik seputar ijazahnya berlarut-larut hingga saat ini.
Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi pertanyaan dari awak media terkait dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mengatakan jika ijazahnya memang ada, seharusnya ditunjukkan saja.
“Saya itu sebetulnya ya, sebetulnya sedih,” ujar Jokowi di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Jokowi juga mengaku kasihan jika sejumlah laporan seputar dugaan ijazah palsunya dilanjutkan ke proses hukum berikutnya.
“(Sedih) Kalau proses hukum mengenai ijazah ini maju lagi ke tahapan berikutnya, saya kasihan, tapi ya ini kan sudah keterlaluan,” lanjut Jokowi.
Diberitakan, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, menyinggung gonjang-ganjing persoalan ijazah yang tengah terjadi saat ini.
Persoalan ijazah tersebut disinggungnya dalam acara peluncuran buku "Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)" karya Bambang Kesowo.
"Yo orang banyak toh sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah bener opo enggak. Lah kok susah amat ya, kan kalau ada ijazah yaudah kasih aja 'Ini ijazah saya' gitu loh," ujar Megawati, dikutip dari kanal YouTube BRIN, Rabu (14/5/2025).
Sementara itu, ada beberapa laporan yang diadukan ke polisi, baik ke Bareskrim Polri maupun Polda Metro Jaya serta jajaran polres.
Hari ini, Jokowi diperiksa sebagai terlapor atas laporan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rizal Fadillah, telah lebih dahulu diperiksa sebagai pelapor oleh Bareskrim Polri pada Selasa (6/5/2025) lalu.
Rizal juga diperiksa oleh penyidik di Bareskrim Polri terkait dengan pengaduan masyarakat yang diajukannya pada Desember 2024 lalu.
Saat itu, Rizal dkk mengadukan soal ijazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri.
Pengaduan ini disebutkan mulai diselidiki sejak April 2025.
Sebelumnya, Jokowi telah melaporkan dugaan pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025).
Pelaporan ini dilakukan usai ijazah Jokowi dituding palsu oleh sejumlah pihak.
Saat menemui penyidik, Jokowi melaporkan lima orang.
Mereka adalah Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
***Sumber : Kompas.com***