UPDATE TERUS INFORMASI ANDA DENGAN MEMBACA BERITA AKURAT DAN TERPERCAYA DISINI

Selasa, 05 November 2024

Menteri Baru Prabowo Terkait Kasus Anak Buahnya Dengan Judi Online, Polri Didorong Periksa Budi Arie Setiadi

 

Polda Metro Jaya telah menangkap dan menetapkan sebanyak 15 orang tersangka kasus judi online (Judol), Selasa (5/11/2024).

"Penyidik melakukan pengembangan dan berhasil melakukan penangkapan terhadap 15 orang pelaku," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Kombes Wira menjelaskan, dari 15 tersangka tersebut, 11 di antaranya merupakan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sedangkan 4 lainnya warga biasa.

Dalam kesempatan konferensi pers tersebut, polisi mengaku akan mendalami kemungkinan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam perkara judi online (judol) yang melibatkan belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (dulu Kemenkominfo) tersebut.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra saat ditanya apakah ada kemungkinan Budi Arie akan menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut atau tidak. "Akan kami dalami," ujar Wira.

Meski enggan bicara lebih lanjut perihal ( Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi) ini, ia berjanji akan menyampaikan perkembangan kasus tersebut. 

“Nanti akan kita sampaikan ketika kami sudah dapat hasilnya ya,” ujarnya.

Saat ditanya wartawan soal identitas pegawai Kementerian Komdigi yang terlibat dalam perkara judi online ini, Wira juga irit bicara.

"Nanti akan kami dalami lebih lanjut dan hasilnya akan kami sampaikan," kata dia.

Di sisi lain, terpantau dari akun X @PartaiSocmed yang terverifikasi, mengungkap peran salah satu tersangka pegawai Komdigi tersebut.

"DHUAAAR!! Ternyata Adi Kismanto (AK) pernah ikut test seleksi tenaga pemblokiran dan hasilnya tidak lolos tapi tetap dipaksakan dipekerjakan di sana dgn status tidak jelas utk tugas penting ini. Sejak malam ini Budi Arie akan tidak nyenyak tidurnya,"tulis @PartaiSocmed. 

Terpisah, Budi Arie enggan menanggapi kasus judi online yang menjerat sejumlah pegawai kementerian yang sempat ia pimpin.

Budi Arie menyatakan, dirinya kini hanya fokus bekerja sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Merah-Putih pimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Saya fokus koperasi dan urus rakyat,” kata Budi Arie saat akan meninggalkan kantor Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Selasa (5/11/2024), dikutip dari Kompas.com.

Untuk diketahui, polisi telah menggeledah kantor satelit dan Kementerian Komdigi.

Dari penggeledahan itu, salah satu tersangka mengungkapkan bahwa seharusnya ada 5.000 situs judi online yang diblokir. Namun, 1.000 dari 5.000 situs tersebut justru "dibina" agar tidak diblokir.

Salah satu tersangka oknum pegawai dari Komdigi mengatakan bahwa mereka mematok harga Rp 8,5 juta per situs judi online yang diamankan. Artinya jika dikalkulasi, mereka meraup Rp 8,5 miliar sebagai imbalan "memelihara" 1.000 situs judi online tersebut.

Total semua tersangka kini menjadi 15 orang. 

Terungkap pula, ada tiga orang yang berperan sebagai inisiator atau pengendali praktik pengamanan situs judi online tersebut, yakni AK, AJ, dan A.

"Adapun tugas daripada para karyawan sebanyak 12 orang lainnya adalah untuk mengumpulkan list atau daftar web judi online," ucap Kombes Wira. 

Wira menuturkan daftar situs judi online yang sudah dikumpulkan oleh karyawan selanjutnya disaring oleh tersangka AJ untuk dipisahkan mana situs yang sudah menyetorkan uang dan mana yang tidak.

Pemblokiran situs judi online dilakukan setiap dua pekan sekali. Apabila dalam dua pekan pemilik situs tidak menyetorkan uang kepada AK, maka webnya dikeluarkan dari daftar yang akan diamankan oleh para pelaku.

"Setelah list website sudah dibersihkan, maka AK akan mengirim list web judi online tersebut kepada tersangka R, untuk dilakukan pemblokiran," ujar Wira.

Wira enggan menyebut berapa jumlah uang yang dibayarkan pemilik situs judi online kepada sindikat ini.

Namun, pada saat penggeledahan di Kantor Satelit Jumat lalu, salah satu tersangka mengaku mendapat bayaran sejumlah Rp 8,5 juta per situs.

Polri Didorong Periksa Budi Arie Setiadi

Polri didoring memeriksa Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Pemeriksaan berkaitan temuan keterlibatan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang melindungi situs judi online (judol).


“Ya, tentu harus diperiksa Budi Arie," kata pegiat antikorupsi Herdiansyah Hamzah Castro, saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 5 November 2024.

Herdiansyah myakini Budi Arie mengetahui dinamika yang terjadi saat memimpin Kominfo. Termasuk, ulah pegawainya yang mencoba mengambil keuntungan dari upaya pemberantasan judol.

"Dia pasti tahulah, dinamika yang terjadi di dalam. Tidak mungkin misalnya dugaan kejahatan tidak tercium oleh Budi Arie,” ungkap dia.
Maka, tak ada alasan aparat memeriksa Budi. Keterangan Menteri Koperasi itu dinilai dibutuhkan.
“Jadi kalau misalnya ada indikasi itu ya logikanya sederhana. Apakah mungkin seorang menteri tidak tahu? Dia pasti tahu. Paling tidak (Budi Arie) dimintai keterangan,” ujar dia. 

Site Search