Suriname dikenal sebagai negara yang sebagian penduduknya
bisa bahasa Jawa karena memang banyak penduduk aslo dari pulau Jawa yang
dikirim dan tinggal di Suriname.
Dikutip dari Ensiklopedia Pelajar dan Umum oleh Gamal
Komandoko (2010), Suriname adalah suatu negara di Amerika Selatan.
Suriname beribu kota di Paramaribo. Negara ini berbahasa nasional Belanda dan
merayakan hari kemerdekaannya setiap 25 November.
Di Suriname, jumlah penduduk Jawa menempati posisi ketiga
(15%) terbanyak dalam jumlah populasi negara. Inilah alasan utama kenapa
Suriname disebut sebagai negara yang sebagian penduduknya bisa bahasa Jawa.
Penduduk Suriname banyak menggunakan bahasa Jawa karena
pengiriman penduduk Jawa, terutama penduduk Jawa Tengah, ke negara ini oleh
Belanda untuk dipekerjakan di perkebunan.
Penduduk Jawa di Suriname berusaha untuk tetap dan terus
mempertahankan penggunaan bahasa Jawa meski mereka sudah resmi menjadi warga
negara Belanda.
Ketika pengiriman penduduk Jawa ke Suriname, warga negara
mereka menjadi warga negara Belanda setelah kontrak mereka selesai dan
memutuskan untuk tidak kembali ke Indonesia.
Kenapa Belanda Mengirim Mereka ke Suriname?
Alasan
utama Belanda mengirim banyak penduduk Jawa ke Suriname adalah karena saat itu
perekonomian masyarakat Jawa sedang sangat rendah.
Pengiriman penduduk Jawa pertama dilakukan pada pada 9
Agustus 1890, dengan total 94 orang. Kelompok ini direkrut oleh De
Nederlandsche Handel Maatschappij, untuk dipekerjakan di perkebunan tebu dan
perusahaan gula Marienburg.
Kemudian, pada 1894, perusahaan yang sama mendatangkan lagi
kelompok kedua berjumlah 582 orang Jawa. Mulai tahun 1897, pengiriman penduduk
Jawa dikelola langsung oleh pemerintah Hindia Belanda.
Jika dihitung, sejak 1890 hingga 1939, jumlah imigran
Indonesia asal Jawa tersebut mencapai 32.956 orang dengan menggunakan 34 kali
pengangkutan.
Kemudian terjadi gelombang repatriasi atau kembalinya warga
negara dari negara asing menuju negara asalnya. Banyak yang kembali ke
Indonesia, namun banyak juga yang tetap bertahan di Suriname.
Nah, dari sejarah yang diulas di atas, jelas kan kenapa
Suriname menjadi negara yang sebagian penduduknya bisa bahasa Jawa?
Saat ini, keturunan masyarakat Jawa yang bertahan di
Suriname bukan hanya bekerja menjadi buruh, melainkan sebagai pegawai dan
pejabat, seperti anggota DPR dan menteri di Suriname.
***Sumebr : Kumparan***