Roy Suryo selaku penuding ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyebut pemeriksaan terhadap Jokowi selaku terlapor hanya berlangsung selama kurang dari satu jam.
Dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (20/5/2025), Roy Suryo mempertanyakan durasi pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri tersebut.
“Komentar saya satu, kalau boleh, kita masyarakat Indonesia memberikan award kepada Bareskrim atas pemeriksaan yang luar biasa cepat ini,” ucapnya menjawab pertanyaan apakah kehadiran Jokowi di Bareskrim merupakan bagian dari kesiapannya terhadap tudingan Roy.
“Bayangin, 22 pertanyaan hanya dalam waktu kurang dari satu jam,” ujarnya.
Roy bahkan mengaku dirinya memperhatikan waktu masuk Jokowi hingga keluarnya dari pemeriksaan.
“Masuk tadi jam 09.47, sudah saya hitung tadi keluar 10.42. Berarti 22 pertanyaan itu bisa diselesaikan satu pertanyaan itu kira-kira hanya dua menit. Pertanyaan apa yang bisa diselesaikan dalam dua menit,” kata dia lagi.
“Artinya, kita kan pernah tahu klarifikasi di Bareskrim itu, kecuali kalau selaku saksi ahli biasanya kita dikirim dulu melalui file, jadi di situ kita tinggal tanda tangan, tinggal baca lagi.”
Saat ditanya mngenai apa dugaannya terkait pemeriksaan terhadap Jokowi tersebut, Roy hanya mengatakan bahwa biar masyarakat yang menilai.
“Biarkan masyarakat yang menilai saja, tapi kalau semua proses seperti ini, saya kira bagus Bareskrim dan kepolisian. Jadi pemeriksaan ini cepat sekali.”
Sementara, koordinator kuasa hukum Jokowi, Yakub Hasibuan, dalam dialog yang sama, menyayangkan komentar Roy tersebut.
“Pertama-tama tentunya saya agak sedikit menyayangkan kalau mas Roy mengomentari sesuatu yang mas Roy tidak berada di situ. Tadi kan tentunya beliau tidak mengetahui prosesnya seperti apa,” kata Yakup.
Yakup kemudian menjelaskan, bahwa penyidik menanyakan delapan pertanyaan besar yang terbagi-bagi menjadi 22 poin pertanyaan.
“Tapi kalau boleh saya klarifikasi, tadi itu ada delapan pertanyaan besar yang terbagi-bagi, yang poin-poinnya itu kami total ada 22.”
“Walaupun kembali lagi, saya sebenarnya tidak mau mengomentari yang Mas Roy sampaikan,” ucapnya.
Ia kemudian mencontohkan pertanyaan tentang kesehatan seseorang, yang tidak terlalu memerlukan waktu untuk menjawabnya.
“Tapi (contoh) paling gampang ini, ‘Apakah Anda sehat?’ Ya. Itu satu pertanyaan. Memang itu berapa lama butuh waktu untuk menjawab Apakah Anda sehat?” tuturnya.
“Artinya, tidak ada kesalahan dalam pemeriksaan apa pun, dan tadi Pak Jokowi sudah hadir sendiri untuk memberikan keterangan sebagai pihak yang diadukan atau dilaporkan.”
Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, Jokowi menegaskan akan menunjukkan ijazahnya ketika diminta pengadilan.
Hal ini disampaikannya saat awak media memintanya menunjukkan ijazah yang baru saja diambilnya kembali dari Bareskrim Polri, Selasa (20/5/2025).
Jokowi mendatangi Bareskrim Polri untuk memenuhi undangan klarifikasi sebagai pihak yang dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
"Ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim," ujar Jokowi di Gedung Bareskrim, Selasa, dipantau dari Breaking News KompasTV.
Ia mengatakan lembaga yang paling kompeten untuk memintanya menunjukkan ijazah adalah pengadilan.
Mantan gubernur Jakarta itu mengaku mendapat 22 pertanyaan ketika dimintai klarifikasi oleh Bareskrim.
"Sekitar ijazah dari SD, SMP, SMA, sampai universitas, juga yang berkaitan dengan skripsi, dengan kegiatan saat mahasiswa, di sekitar itu," ujarnya mengenai 22 pertanyaan tersebut.
***Sumber : KompasTv***